Para Pakar Bahas Rencangan Induk Pemajuan Kabudayaan Melayu 

Para Pakar Bahas Rencangan Induk Pemajuan Kabudayaan Melayu 
Seminar Rencana Induk Pemajuan Kebudayaan Melayu Riau.

Iniriau.com, PEKANBARU - Rencana Induk Pemajuan Kebudayaan Melayu Riau diseminarkan, Rabu (3/7/2019) di Pekanbaru, Riau. Sejumlah pakar membentangkan makalah untuk membahas Rencana Induk Pemajuan Kebudayaan Melayu Riau. 

Seminar yang ditaja Dinas Kebudayaan bekerjasama dgn LAM Riau yang menghadirkan pembicara Prof Wiendu Nuryanti, PhD (Mantan Wamen Kemendikbud RI), DR Muklis PaEni (sejarahwan), Datok Zainal Abidin Borhan (GAPENA Malaysia), DR Abdul Malik (Kepri), DR Restu Gunawan (Direktur Kesenian Ditjen Kebudayaan Kemendikbud RI), Prof Suwardi MS (Sejarahwan), H OK Nizami Jamil (Budayawan), Prof Dr Alaidin Koto (Akademisi), serta pembicara utama Gubernur Riau, Drs H Syamsuar, M.Si. 

Gubernur Riau Drs H Syamsuar MS.i memaparkan bahwa bagian dari rancangan induk pemajuan kebudayaan Melayu, Riau menjadi pemimpin peradaban Melayu.

Hal ini ini dikatakan Syamsuar pada Seminar Rencana Induk Pemajuan Kebudayaan Melayu Riau bersempena Pekan Adat dan Budaya Melayu Sempena Milad ke 49 tahun Lembaga Adat Melayu Riau, di Balai Pauh Janggi Aula Gubenuran, Rabu (3/7/2019). 

Gubernur Syamsuar juga menjelaskan, rancangan induk pemajuan kebudayaan Melayu Riau ini mengacu pada Undang Undang nomor 5 tahun 2017 tentang pemajuan kebudayaan yang isi pokok pikiran kebudayaan daerah provinsi Riau.

Rancangan induk ini perlu selaras dengan strategis kebudayaan nasional, dan visi kemajuan kebudayaan nasional. 

Untuk mewujudkan rancangan induk pemajuan kebudayaan Melayu Riau ini, perlu dilakukan clusterisasi kebudayaan di 12 kabupaten/kota yang ada Provinsi Riau ini. 

Selanjutnnya, sambung Syamsuar, perlunya peningkatan sarana dan prasarana kebudayaan, objek kebudayaan yang lestari.

Peningkatan kompetensi sumber daya manusia dan optimalisasi lembaga kebudayaan, dan pengaruh-pengaruh utama kebudayaan, jelas Syamsuar juga harus menjadi perhatian agar Riau unggul berbudaya

"Tentunya rancangan induk kebudayaan Melayu Riau ini kita berharap Riau nantinya sebagai pusat kebudayaan Melayu Nusantara dan Asia Tenggara. Tak hanya itu, juga kita harapkan Riau sebagai pusat rujukan kebudayaan Melayu, sebagai oenyumbang khazanah Melayu, dan menjadi pemimpin peradaban Melayu," ungkap Syamsuar.

Dalam seminar yang dikemas dalam III sesi dan menghadirkan Direktur Jenderal Kabudayaan Kemendikbud RI, itu Syamsuar juga menyampaikan visi dan misi kepala daerah Provinsi Riau periode 2019-2024.

Dalam visi itu untuk mewujudkan Riau yang daya saing, sejahtera, bermartabat, unggul di Indonesia (Riau Bersatu).

Sedangkan misi mewujudkan budaya Melayu sebagai Payung Negeri dan mengembangkan pariwisata yang berdaya saing.

Penjabarannya mewujudkan budaya Melayu sebagai Payung Negeri dan mengembangkan pariwisata yang berdaya saing

Tujuannya meningkatkan perlindungan dan pengembangan pemajuan kebudayaan Melayu Riau dan didukung kebudayaan daerah lainnya. 

Sedangkan sasarannya meningkatkan perlindungan pengembangan pemanfaatan dan pembinaan pemajuan kebudayaan Melayu Riau.

Rencana Induk Pemajuan Kebudayaan Melayu yang disusun LAM Riau bekerjasama dengan Dinas Kebudayaan Riau, diharapkan menjadi arah pembangunan kebudayaan 20 tahun ke depan di Provinsi Riau. 

Bahkan menurut Direktur Kesenian, Rencana Induk Pemajuan Kebudayaan Melayu Riau merupakan rencana induk pertama di Indonesia setelah disahkannya UU No.5 tahun 2017 tentang pemajuan kebudayaan. 

“Ini rencana induk pemajuan kebudayaan yang pertama sebagai turunan UU nomor 5 tahun 2017. Terima kasih Pak Gubri yang telah menggagas ini,” ujar Restu Gunawan.(jri)
 

Berita Lainnya

Index